Rabu, 15 Oktober 2014

  Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian di Indonesia,

Pembangunan Pertanian di Indonesia merupakan hal terpenting dari keseluruhan pembangunan ekonomi, apalagi semenjak sektor pertanian ini menjadi penyelamat perekonomian nasional karena justru pertumbuhannya meningkat, sementara sektor lain pertumbuhannya negatif. Beberapa alasan yang mendasari pentingnya pertanian di Indonesia : (1) potensi sumberdayanya yang besar dan beragam, 
(2) pangsa terhadap pendapatan nasional cukup besar, 
(3) besarnya penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, dan 
(4) menjadi basis pertumbuhan di pedesaan.
            Pada era reformasi, paradigma pembangunan pertanian meletakkan petani sebagai subyek, bukan semata-mata sebagai peserta dalam mencapai tujuan nasional. Karena itu pengembangan kapasitas masyarakat guna mempercepat upaya memberdayakan ekonomi petani, merupakan inti dari upaya pembangunan pertanian/pedesaan. Upaya tersebut dilakukan untuk mempersiapkan masyarakat pertanian menjadi mandiri dan mampu memperbaiki kehidupannya sendiri. Peran Pemerintah adalah sebagai stimulator dan fasilitator, sehingga kegiatan sosial ekonomi masyarakat petani dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan pada paradigma tersebut maka visi pertanian memasuki abad 21 adalah "pertanian modern, tangguh dan efisien". Untuk mewujudkan visi pertanian tersebut, misi pembangunan pertanian adalah "memberdayakan petani menuju suatu masyarakat tani yang mandiri, maju, sejahtera dan berkeadilan". Hal ini akan dapat dicapai melalui pembangunan pertanian dengan strategi:
(1)   Optimasi pemanfaatan sumber daya domestik (lahan, air, plasma nutfah, tenaga kerja, modal dan teknologi);
(2)    Perluasan spektrum pembangunan pertanian melalui diversifikasi teknologi, sumber daya, produksi dan konsumsi;
(3)     Penerapan rekayasa teknologi pertanian spesifik lokasi secara dinamis;
(4)   Peningkatan efisiensi sistem agribisnis untuk meningkatkan produksi pertanian dengan kandungan IPTEK dan berdaya saing tinggi, sehingga memberikan peningkatan kesejahteraan bagi petani dan masyarakat secara berimbang.

PERTANIAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

      Pertanian adalah suatu usaha produksi yang didasari atas proses biologis/fisiologis pertumbuhan tanaman atau hewan. Sedangkan petani sendiri adalah orang yang melakukan produksi pertanian tersebut.

Kearifan lokal adalah dasar untuk pengambilan kebijakkan pada level lokal di bidang kesehatan, pertanian, pendidikan, pengelolaan sumber daya alam dan kegiatan masyarakat perdesaan. Pemberdayaan petani berbasis kearifan local adalah pengelolahan pertanian oleh petani dengan sumber daya alam yang ada dan melakukan kegiatan pertanian dari perdesaan atau daerah lokal.
Dan untuk memajukan petani perdesaan pemerintah harus membangun pola pikir yang maju untuk petani agar apa yang di harapkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan pertanian di daerah tersebut dapat maju dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Dan tidak membuang biaya dan tenaga. Petani pun dapat lebih berfikir maju walaupun hanya bertani di daerah asal, namun pertanian daerahnya dapat maju dan dapat membantu pemerintahan dalam masalah pangan yang semakin meningkat.


   Dalam pertanian tradisional, ada satu aspek penting yang disebut sebagai ?Local atau Indigenous Knowledge (IK)? atau sering disebut sebagai ?Kearifan Lokal/tradisional?. Sistem kearifan lokal dalam bidang pertanian merupakan suatu pengetahuan yang utuh berkembang dalam budaya atau kelompok etnik tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara subsistem sesuai kondisi lingkungan yang ada  Dalam kearifan lokal masyarakat setempat kita akan tahu kebutuhan pangan mereka tidaklah sepenuhnya bergantung pada beras. Kita mengenal istilah ? polo kependem? dan ?polo gumantung? sebagai tanaman pangan serta ditunjang dengan adanya keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan ekosistem mereka. ?polo kependem? sebagai bahan makanan yang ditanam dan berada di dalam tanah maupun diatas tanah tetapi juga bisa digunakan sebagai bahan makanan utama atau makanan pendukung seperti sebagai berikut:
?Ubi jalar, ketela pohon atau umbi, jagung, kacang tanah, uwi, bothe, tales, suweg, mbuli, mbalu, dan lain-lain.
Dan dari kelompok ?polo gumantung? kita tahu beberapa tanaman seperti sebagai berikut:
?Pepaya, gori atau tewel sukun, klentang dan sebagainya.
Kearifan lokal sebagai bentuk tradisi masyarakat tradisional yang kini mulai terpinggirkan karena pengaruh modernitas yang cenderung mengangap hal-hal yang tradisional selalu statis tidaklah benar, kita tahu sendiri kearifan lokal yang tercipta dari kehidupan keseharian masyarakat yang telah berlangsung dari generasi kegenerasi ternyata bersifat dinamis dan selalu bisa berjalan beriringgan dengan perkembangan kemajuan manusia itu sendiri asalkan mereka tetap berpegang teguh pada norma, adat dan tradisi yang ada sebagai bentuk perwujudan dari kearifan lokal itu sendiri yang senantiasa menjaga manusia untuk dapat terus hidup selaras, serasi dan seimbang dengan alam sekitarnya.
Tanaman pangan tetap padi sebagai komoditas utama dan jagung, umbi-umbian serta lainya adalah pendukung. Beras sudah tidak bisa di pisahkan lagi dari kehidupan keseharian masyarakat Desa Begadung dalam upaya pemenuhan kebutuhan pokoknya. Walaupun beras merupakan makanan utama masih bisa dijumpai masyarakat yang senang mengkonsumsi nasi jagung, gaplek aneka umbi-umbian dan olahhanya dan sebagainya sebagai bentuk konsumsi keseharian selain beras. .